Seperti pengusaha di bidang lain, Anda yang mengelola usaha laundry harus paham juga dengan manajemen keuangan. Pengetahuan ini berperan penting dalam menggerakkan usaha, apalagi kalau Anda belum bisa menyewa karyawan untuk mengurusnya. Lalu, apa saja langkah-langkah apa saja yang sebaiknya dikuasai pengusaha laundry? Berikut ini 5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk UKM Laundry
- Membuat arus kas
Walaupun usaha laundry Anda masih baru, laporan arus kas atau cash flow harus tetap ada untuk memantau pengeluaran dan pemasukan. Ketika usaha berkembang, biasanya akan ada data-data lain yang ditambahkan, mencakup untung-rugi serta neraca. Perlu diketahui laporan arus kas yang baik adalah yang positif, bukan hanya karena ada banyak orang yang memakai jasa Anda.
- Merancang anggaran bulanan
Anggaran bulanan berfungsi untuk menekan risiko over spending dana atau modal yang sedang dipegang. Membuat anggaran ini membantu Anda menentukan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pos-pos pengeluaran seperti gaji karyawan, pemeliharaan mesin cuci, produk pembersih, serta promosi dengan iklan atau influencer.
- Rekrut kasir dan akuntan
Salah satu Tips Pengelolaan Keuangan untuk UKM Laundry adalah berikut ini. Sudah punya bujet yang memadai untuk menggaji karyawan? Kasir dan akuntan adalah dua posisi yang harus Anda prioritaskan dalam mengelola usaha laundry. Kasir membantu Anda dalam memegang uang harian, sedangkan akuntan yang akan memegang laporan keuangan. Pastikan kedua posisi ini tak dipegang satu orang untuk mencegah manipulasi.
- Selalu pegang uang sendiri
Meski karyawan Anda menunjukkan performa yang baik, jangan percayakan mereka membawa uang, apalagi kalau sampai ke luar tempat usaha. Ketika mereka menyerahkan laporan, pastikan juga mereka menyerahkan uang sesuai jumlah yang tertera. Menyerahkan kepercayaan untuk uang terlalu riskan karena karyawan yang dianggap tulus bisa saja tergoda memakainya
- Memeriksa cek secara berkala
Tips Pengelolaan Keuangan untuk UKM Laundry lainnya adalah, Anda yang menjual produk-produk turunan seperti larutan pewangi, pengharum pakaian, detergen, dan lain sebagainya harus memeriksa stok secara berkala. Karena kadang ada produk yang sudah terjual, tetapi belum masuk laporan atau masih dicantumkan dengan status belum terjual. Anda pun dapat menyiapkan stok baru sebelum habis.